Ringkasan
- Kecepatan adalah kecepatan aliran cairan, yang menunjukkan jarak yang ditempuh per unit waktu.
- Debit aliran mendefinisikan volume atau massa cairan (atau muatan dalam istilah Coulomb) yang melewati suatu penampang tertentu per unit waktu.
- Saat memilih flow meter, penting untuk mempertimbangkan prinsip konservasi aliran: aliran akan konsisten di seluruh pipa yang tidak bocor dan tidak bercabang. Oleh karena itu, selama meter dipasang di lokasi yang stabil, aliran yang terukur akan konsisten.
- Debit aliran berbanding terbalik dengan luas penampang pipa; pipa yang lebih lebar memperlambat aliran, sedangkan pipa yang lebih sempit meningkatkannya. Hindari mencocokkan ukuran pipa dan meter yang tidak sesuai untuk mencegah kesalahan pengukuran.
- Perhatikan perbedaan diameter dalam antara standar pipa Amerika dan Jepang, serta bagaimana angka SCH (ketebalan dinding) memengaruhi perhitungan debit aliran dan kecepatan.
Dengan banyaknya pilihan flow meter yang tersedia di pasaran, memilih yang tepat sangat penting untuk memastikan akurasi dan keandalan pengukuran. Pemilihan flow meter yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan pengukuran atau kalibrasi yang salah, yang pada gilirannya memengaruhi ketepatan data. Oleh karena itu, memahami hubungan antara aliran, kecepatan, dan diameter pipa sangat penting sebelum memilih flow meter yang sesuai. Artikel ini akan membahas topik ini secara mendalam, membantu Anda memilih flow meter yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Cara Menghitung Laju Aliran dari Ukuran Pipa
Hubungan antara aliran, kecepatan, dan diameter pipa dapat dihitung dengan menggunakan rumus tertentu, sambil memperhatikan konversi antara berbagai satuan. Sebagai contoh, untuk pipa dengan diameter 2 inci dan kecepatan aliran 1 m/s, kita dapat menentukan laju aliran atau flow rate-nya sebagai berikut: Diameter dalam (ID) dari pipa 2 inci adalah 51 mm. Dengan menerapkan rumus luas penampang pipa (luas = ID² ÷ 4 × π), kita menemukan luas penampangnya adalah 0,002041785 m². Dengan mengalikan luas penampang pipa tersebut dengan kecepatan aliran, kita mendapatkan flow rate sebesar 122,5071 L/min (LPM).
Dalam perhitungan, penting untuk melakukan konversi antara berbagai satuan. Berikut adalah contoh sederhana yang menunjukkan cara menggunakan rumus perhitungan flow rate: Misalkan ada pipa dengan diameter 2 inci dan kecepatan aliran 1 m/s. Pertanyaannya adalah, berapa debit alirannya?
Untuk pipa dengan diameter 2 inci yang memiliki diameter dalam (ID) sebesar 51 mm, luas penampang dihitung menggunakan rumus (Luas = ID² ÷ 4 × π), yang menghasilkan luas sebesar 0,002041785 m². Kemudian, dengan mengalikan luas penampang dengan kecepatan aliran, sesuai dengan rumus laju aliran (Laju aliran = Luas penampang × Kecepatan aliran), maka laju aliran ditentukan sebesar 122,5071 liter per menit (LPM).
[1]
2. Pilih Flow Meter yang Paling Sesuai dengan Menghubungkan Laju Aliran, Kecepatan, dan Diameter Pipa
Dengan menggunakan rumus di atas, LORRIC telah menyusun grafik untuk menentukan variabel ketiga ketika hanya dua yang diketahui, seperti laju aliran dan diameter pipa, untuk mengidentifikasi kecepatan yang sesuai. Data ini membantu dalam memilih model flow meter yang tepat untuk kebutuhan Anda
Berikut ini adalah rentang kecepatan aliran yang berlaku untuk berbagai jenis flowmeter LORRIC sebagai referensi:
Rentang kecepatan aliran yang berlaku untuk flow meter LORRIC berdasarkan tipe adalah sebagai berikut: Flow Meter Variable Area/ Rotameter (Tipe Float): 0,05 ~ 3,5 m/s; Flow Meter Ultrasonik: 0,1 ~ 10 m/s; dan Flow Meter Paddle Wheel AxleSense: 0,15 ~ 10 m/s. Perlu dicatat bahwa Flow Meter Paddle Wheel AxleSense menggabungkan teknologi sensor sumbu yang dipatenkan, menawarkan rentang yang dua kali lebih luas dibandingkan produk serupa dari merek lain.
3. Memahami Kecepatan Aliran dan Laju Aliran
1 ) Apa itu Kecepatan Aliran?
Kecepatan Aliran adalah kecepatan pergerakan fluida, diukur berdasarkan jarak yang ditempuh per satuan waktu.
[2]
2 ) Apa itu Laju Aliran?
Aliran mengacu pada jumlah fluida (cairan atau gas) atau muatan yang melewati suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu (satuan dasar SI yang sesuai adalah detik). Jumlah fluida dapat diukur dalam hal volume atau massa, sedangkan jumlah muatan diukur dalam coulomb.
Istilah LPM yang sering didengar berarti liter per menit (liter/menit [L/min]), yang menunjukkan volume cairan yang mengalir per menit. Istilah ini sering digunakan untuk mengukur laju aliran cairan, seperti pada peralatan pengolahan air dan laju pengiriman cairan dalam perangkat medis.
Untuk konversi unit aliran yang cepat, kunjungi
konverter aliran online.
[3]
3 ) Panduan Memilih Flow Meter:
- Prinsip konservasi aliran: Laju aliran tetap konstan di sepanjang pipa yang bebas bocor dan tanpa percabangan, jadi pasanglah meter di lokasi yang stabil untuk pengukuran yang konsisten.
- Kecepatan aliran berbanding terbalik dengan diameter pipa pada laju aliran yang konstan, jadi hindari menghubungkan pipa besar dengan meter kecil untuk mencegah kehilangan energi dan melebihi rentang pengukuran meter.
- Perhatikan perbedaan diameter internal pada pipa dengan tipe yang sama tetapi standar yang berbeda, karena ini dapat memengaruhi perhitungan laju aliran secara signifikan.
- Pay attention to unit conversion during calculations, such as milliliters to liters and millimeters to meters, to ensure accuracy.